MUNTOK — Sejak tiba di Muntok, dari Jakarta kurang lebih seminggu yang lalu, Isman Muhidin bersama istri dan dua anaknya menjalani isolasi mandiri, sesuai dengan arahan pemerintah.
Pasalnya, sejak kedatangannya di Muntok Bangka Barat Isman bersama keluarga di tetapkan sebagai Orang Drngan Resiko (ODR), mengingat Irman baru saja tiba dari wilayah transmisi lokal Pandemi Covid-19 yakni Kota Bogor Jawa Barat.
Sebelumnya Irman bersama keluarga bermaksud mencari nafkah sebagai perantau dan bekerja sebagai pengemudi Ojol (ojek online) di Bogor Jawa Barat. Hanya saja, dengan kondisi kian mengkhawatirkan akhirnya Isman memutuskan untuk kembali ke daerah asalnya yakni Muntok Bangka Barat.
Selama menjalani isolasi, Isman Muhidin bersama istri dan kedua anaknya hanya mengandalkan pemberian dari keluarga dan tetangga sekitar untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Mengetahui hal tersebut, para wartawan yang tergabung di Pokja Wartawan Bangka Barat berinisiatif untuk berkoordinasi dengan PT Timah dalam hal ini Unit Metalurgi Muntok.
Al hasil, berangkat dari sebuah persepsi yang sama antara PT Timah dan para awak media, yang tergabung di Pokja Wartawan Babar pun dapat membantu, kesusahan Isman Muhidin bersama keluarganya yang hibgga hari ini masih menjalani Isolasi Mandiri sebagai ODR.
“Allhamdulillah, hari ini selain keluarga yang masih perduli, ada juga kawan-kawan media dan PT Timah memperhatikan kami. Tentunya, saya atas nama pribadi bersama anak dan istri, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besar, kepada kawan-kawan media dan PT Timah. “Ujar Isman Muhidin dengan mata berkaca-kaca saat disambangi Budi Susatyo wartawan Babelreview di kediamannya Kampung Cuilong Kelurahan Sungai Daeng.
Terpisah, saat dikonfirmasi harian ini, istri dari Isman Muhidin, Dessy mengungkapkan rasa syukur atas kepedulian PT Timah dan para wartawan yang tergabung di Pokja Wartawan Bangka Barat.
“Iya, tadi ada bantuan dari PT Timah yang disampaikan mas Tyo. Kami sangat bersyukur karena PT Timah sudah membantu kebutuhan kami yang sedang menjalani isolasi mandiri, “ungkap Desy saat di hubungi melalui telepon seluler miliknya, Sabtu (18/4) petang.
Dessy mengatakan, per hari ini Sabtu (18/4) adalah hari ke-13, dirinya bersama keluarga menjalani isolasi mandiri. Namun, bantuan yang baru ia dapatkan hanya dari PT Timah.
“Besok itu sudah 14 hari kita mengisolasikan diri, dan baru dari PT Timah, yang memberikan bantuan untuk kami. “Sekali lagi, terima kasih PT Timah atas bantuannya, “kata Dessy dengan nada terbata-bata.
Ia pun berharap para ODR yang bernasib sama dengan keluarganya saat ini, mendapat bantuan yang sama dari pihak manapun yang ingin membantu. Dan kepada awak media, Dessy mengharapkan untuk memberikan pemahaman agar masyarakat dilingkungan tempat isolasi tidak menaruh stigma negatif terhadap ODR.
“Harapan kami para ODR lainnya, mendapat bantuan yang sama, karena kondisi seperti ini, sekecil apapun bantuan dapat kami rasakan manfaatnya. Dan minta tolong juga kepada wartawan untuk memberitakan, agar masyarakat mendapat pemahaman tentang ODR, sehingga masyarakat kita tidak menaruh stigma negatif terhadap ODR, “pungkas Dessy
