MUNTOK — Anak merupakan aset bangsa yang harus diperhatikan tumbuh kembangnya. Untuk itu, PT Timah berupaya untuk membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia khsususnya di wilayah operasional tambang.
Salah satu upaya yang dilakukan PT Timah untuk menyiapkan generasi bangsa yang berkualitas dengan mencegah dan menangani stunting. CSR PT Timah
bekerjasama dengan Pemdes Air Putih dan Dinas Kesehatan Bangka Barat melaksanakan kegiatan Rembug Desa Cegah Stunting Intervensi Ke Rumah (CantingTimah ) di desa Air Putih , Selasa (2/2/2021)
Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai.
Kepala Desa Air Putih, Ayun Permana menyampaikan apresiasi kegiatan Canting Timah yang dilaksanakan PT Timah di desa Air Putih.
“Terimakasih kepada PT Timah yang telah mendukung kegiatan ini, dan pihak Dinkes Bangka Barat yang telah hadir sebagai narasumber cegah Canting Timah. Kami harapkan kegiatan ini dapat memberikan manfaat buat warga desa Air Putih dalam pencegahan stunting,” kata Ayun.
Senada Camat Muntok, Sukandi juga menyampaikan apresiasinya kepada PT Timah yang telah peduli terhadap penanganan stunting.
“Terimakasih kepada PT Timah, melalui CSRnya yang telah membantu, peduli terhadap program stunting, ini adalah salah satu tugas kita bersama, dalam upaya pencegahan,”jelas Sukandi
Sementara itu Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Bangka Barat, Nurmala Anggraini menjelaskan angka stunting di Desa ini tertinggi di kecamatan Muntok, pihaknya berharap program dapat terus dilanjutkan.
“Memang Desa Air Putih angka stuntingnya lebih tinggi dibandingkan desa lainnya di kecamatan Muntok. Kami berharap PT Timah dapat meneruskan programnya ke desa desa lainnya yang juga angka stuntingnya juga tinggi,” ungkap Nurmala
Menurutnya, kegiatan serupa juga telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Bangka Barat. Dinkes babar sejak 2019 dalam menurunkan angka stunting terutama di Air Putih yang semula 15,27% menjadi 12,3%.
“Partisipasi PT Timah membantu dalam hal penganggaran, nantinya anggaran selama ini dapat dialihkan ke desa lainnya,” paparnya.
Kepala Puskesmas Muntok Harianto menambahkan terjadinya Stunting dimulai saat ibu hamil sampai usia anak dua tahun. Dirinya mengaku Bangga Kepedulian PT Timah membantu pencegahan stunting.
Ia mejelaskan stunting timbul karena gagal tumbuh akibat gizi buruk kronis, anak potensial terkena stunting dimulai dari 0 sampai kelahiran 9 bulan, disaat usia kehamilan diperlukan asupan gizi yang cukup. Kesadaran orang tua memperhatikan tumbuh kembang janin sampai anak lahir hingga usia anak dua tahun dan mempertahankannya pada usia selanjutnya.
“Kami sangat mengapresiasi kepada PT Timah, salut dan bangga, artinya kepedulian PT Timah kepada penanggulangan dan pencegahan terhadap stunting diwilayah kerja Muntok luar biasa,” tutupnya.