BANGKA BARAT — PT Timah konsisten mendukung pelestarian tradisi masyarakat di wilayah operasional, salah satunya ialah ikut melestarikan budaya tujuh likur di Desa Mancung, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat.
Tujuh Likur yang merupakan tradisi yang dilakukan secara turun temurun masyarakat desa Mancung yang dilaksanakan saat Bulan Ramadan. Puncak acara Festival Budaya 7 Likur di Desa Mancung digelar pada Sabtu, 6 April 2024 malam.
Untuk mendukung kegiatan ini, PT Timah menyerahkan bantuan kepada panitia penyelenggara. Dimana festival ini juga menjadi agenda Pariwisata di Bangka Barat.
Ketua Panitia Tujuh Likur Desa Mancung Jeprianto mengatakan, puncak Festival Budaya tujuh likur ini menampilkan lomba gerbang api tujuh likur berbentuk bangunan dan masjid kaligrafi.
“Serangkaian kegiatan dilaksanakan dalam kegiatan Tujuh Likur seperti lomba busana muslim, lomba azan, tilawah dan hapalan ayat pendek dan malam puncak masyarakat membuat lomba gerbang tujuh api likur berbentuk bangunan dan masjid kaligrafi,” kata Jepri beberapa waktu lalu.
Menurutnya, PT Timah selalu mendukung pelestarian tradisi masyarakat seperti tujuh likur di Desa mereka.
“Setiap penyelenggaraan kegiatan Tujuh Likur PT Timah turut memberikan suport dengan bantuan kepada panitia, termasuk tahun ini. Kami mengucapkan terima kasih, Semoga PT Timah maju dan sukses,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Mancung Herlizon mengatakan, bahwa festival budaya tujuh Likur sudah menjadi agenda Pariwisata Pemerintah Bangka Barat.
“Tradisi ini sudah lama dilaksanakan sejak para leluhur terdahulu, dan mulai dilaksanakan secara besar-besaran sejak tahun 2006 lalu oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Barat,” ujarnya.
Ia mengapresiasi PT Timah yang telah mendukung festival tujuh likur yang dilaksanakan di Desa mereka.
“Kami atas nama pemerintah dan masyarakat desa Mancung mengucapkan terima kasih kepada PT Timah yang turut mendukung kegiatan adat tujuh Likur desa Mancung,” tandasnya. (*)
