BANGKA BARAT. “Saya terpaksa merelakan aset berharga saya untuk menyelesaikan hutang, agar usaha air isi ulang tetap bertahan,” ujar Subiyantoro (46) Warga kampung Senang Hati kecamatan Muntok Bangka Barat
Di tanah kelahirannya desa Kundi, Bang Roy (sapaan akrab Subiantoro) memulai usaha Air isi ulang di tahun 2012, Namun usaha yang dirintis tidak semulus yang dibayangkan, tidak ada perkembangan berarti sedangkan modal usaha yang berasal dari pinjaman akhirnya menjadi beban, puncaknya ia harus rela saat rumah pribadinya digunakan untuk melunasi utang.
Pada tahun 2017, dengan tekad dan semangat yang yang tersisa serta dukungan istri tercinta Marlina (35), memutuskan untuk pindah dan mengontrak salah satu bangunan di pasar Muntok untuk membuka usaha air isi ulang, namun dengan keterbatasan modal usaha yang dimiliki usahanya belum mengalami kemajuan.
Ditengah keputus asaan akan terulangnya kembali kegagalan usaha, ia mendapat informasi bahwa PT Timah mempunyai program pengembangan usaha untuk pelaku usaha kecil yaiyu Program Kemitraan.
Program Kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil menjadi tangguh dan mandiri.
“Alhamdulillah Tuhan memberikan jalan, ditengah bayang bayang akan terulang kembali usahanya gagal, saya mendapat informasi bahwa PT Timah mempunyai program untuk UMKM, setelah meminta saran istri, saya memberanikan diri mengajukan permohonan pinjaman modal untuk perkembangan usaha, dan dana yang diharapkan tersebut cair di Desember 2021,”terang Roy.
Dana pinjaman modal usaha yang didapat lantas digunakan untuk memembeli kendaraan operasional dan peralatan kerja. Seperti yang terlihat saat ini usaha air isi ulang Bang Roy mengalami perubahan, sekarang sudah mendapatkan pelanggan, seperti nelayan, pedagang minuman, warung kopi bahkan pelanggan diluar pasar ikan Muntok.
Sementara itu sang istri Marlina mengatakan bantuan Program Kemitraan PT Timah sangat tepat buat pelaku UMKM, ia pun mengaku terbantu dengan program ini.
“Program ini sangat tepat untuk kita pelaku UMKM, selain angsurannya ringan, terjangkau, dalam urusan administrasi tidak ribet, pencairannya juga cepat dan utuh tidak ada potongan dan angsuran pertamanya pun dilakukan di bulan ke- 3 setelah menerima pinjaman, jadi kita diberikan kesempatan menjalankan usaha terlebih dahulu. Intinya kami merasa terbantu dengan PT Timah,” tegas Marlina.