PILARRADIO.COM, BANGKA BARAT – Kabar gembira buat seluruh warga Negara Republik Indonesia, Presiden Prabowo meluncurkan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) atau Medical Check Up Pemeriksaan Gratis untuk semua golongan usia mulai baru lahir hingga lanjut usia (Lansia).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat Syafei Rangkuti mengatakan, Program Cek Kesehatan Gratis Pemerintah akan dilakukan di 8 (delapan) titik di Kabupaten Bangka Barat dan pihaknya siap melaksanakan program tersebut.
“Persiapan saat ini sudah 90%, akan dilaksanakan akhir bulan sebelum puasa di 8 (delapan) titik pemeriksaan di Bangka Barat, yaitu ada di Tempilang, Kelapa, Puskesmas Puput, Puskesmas Sekar Biru, Jebus, Simpang Teritip dan Mentok,” katanya.
Rangkuti melanjutkan, “Teknisnya nanti akan diumumkan, setelah itu masyarakat silahkan berkumpul di suatu titik dan dilakukan pemeriksaan tensi, tinggi badan, berat badan, yang masih 15 tahun dan yang lansia lebih spesifik ke pemeriksaan gula kolestrol, tensi dan lain lain yang memungkinkan dilakukan pemeriksaan,” jelasnya.
“Jadi, target kami 500 orang per hari, kami harapkan lewat informasi ini, mereka bisa datang ke titik lokasi yang kita tentukan nanti. Walaupun tidak dalam keadaan sakit, apabila pemeriksaan deteksi dini ini dilakukan, tentu penanganan akan lebih baik,” ungkapnya.
Menurut Syafe’i Rangkuti, Pemeriksaan Kesehatan Gratis atau Cek Kesehatan Gratis (CGK) ini tidak dilakukan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) tetapi dilakukan di tempat-tempat yang telah ditentukan.
“Pemeriksaan tidak di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) karena terlalu ramai, Puskesmas untuk yang sakit dan berobat. Jadi tidak kita gunakan Puskesmas, tetapi kita gunakan Balai Desa, Gedung Serbaguna, Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Puskesmas Desa (Puskesdes), tergantung kepala Puskesmas dan Desanya,” jelasnya.
Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis atau Cek Kesehatan Gratis (CGK) Pemerintah Pusat akan terus dijalankan, ada 90 titik di Bangka Barat akan dilakukan Pemeriksaan Kesehatan Gratis.
“Program ini akan berjalan terus, kita ada sekitar 60-an Desa dan 30 Dusun. Jadi ada 90 titik yang akan kita datangi nanti bersama tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Puskesmas. Jadi persiapan kita sudah matang, peralatan alat sudah disiapkan dan proposal ke pusat untuk penambahan anggaran cukup besar, kita butuhkan minimal Rp. 3 Miliar, karena ada 200.000 penduduk untuk dilakukan pemeriksaan,” ungkap Rangkuti.
Menurut Rangkuti, pasien yang diperiksa dan terdiagnosa mengalami gangguan kesehatan serius bakal dirujuk ke Puskesmas untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
“Kalau mereka terdeteksi, dari hasil konsultasi dan pemeriksaan ada gangguan sakit, kita rujuk ke Puskesmas untuk dapat ditangani lebih lanjut serta dilakukan pemeriksaan lebih detail,” terangnya.
“Setiap masyarakan akan diberikan Screening Kesehatan selama satu tahun sekali berdasarkan tanggal lahirnya dengan harapan adanya program ini, orang yang tidak menyadari dirinya telah mengidap penyakit, tentu akan terlindungi dan diberi bimbingan terus menerus, dijaga aktifitasnya sehari hari, apa yang jangan dilakukan dan sebagainya, artinya memperpanjang hidup umur,” tutup Rangkuti.