PILARRADIO.COM, MENTOK – Permainan Gasing adalah kearifan lokal yang sudah dikenal turun temurun. Bagi sebagian masyarakat, permainan Gasing sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat Provinsi Bangka Belitung pada umumnya dan di Kabupaten Bangka Barat pada khususnya. Permainan ini selalu menjadi tontonan yang menarik baik bagi anak-anak dan orang dewasa pada jaman dahulu.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan ditambah gempuran berbagai permainan di gawai (gadget) dan tempat hiburan, permainan ini mulai ditinggalkan oleh masyarakat.
Sebagai upaya melestarikan kearifan lokal dan permainan tradisional, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 22 Mentok menjadikan Gasing sebagai salah satu Program Ekstrakurikuler di Sekolah tersebut.
Kepala Sekolah SDN 22 Mentok Mulyo Suwarwoto menjelaskan, permainan Gasing sering dimainkan oleh siswa kelas 3, 4 dan 5 melalui kegiatan Ekstrakurikuler yang dilaksanakan setiap minggunya.
“SDN 22 Mentok melakukan permainan Gasing melalui kegiatan Ekstrakurikuler yang dilakukan seminggu sekali. Tetapi tidak menutup kemungkinan, pelatihan yang dilakukan setiap sore bisa dilaksanakan di hari Sabtu dan Minggu secara rutin oleh pembina kita,” kata Kepala Sekolah SDN 22 Mentok Mulyo Suwarwoto saat ditemui di Arena Gasing Sekolah pada Rabu (16/4/2025).
Menurut Mulyo, permainan Gasing ini harus digalakkan karena siapa lagi yang akan menjadi penerus atau menjadi cikal bakal untuk generasi berikutnya.
“Untuk regenerasi, perlu melakukan pelatihan rutin langsung dari pelatih ahli Gasing yang akan menularkan keahliaan bermain gasing pada siswa didik,” jelasnya.
SDN 22 Mentok sering diundang untuk mengikuti berbagai event perlombaan permainan Gasing yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau Instansi lainnya.
“Alhamdulilah ada yang meraih prestasi di tingkat Kecamatan dan ada juga yang sampai mengikuti even di luar kegiatan Kecamatan serta ada juga undangan dari instansi-instansi lainnya,” katanya.
Salah satu Atlit Gasing Gibran mengaku tertarik dengan permainan Gasing ini karena memiliki daya tarik saat melontarkan benda kerucut yang berputar.
“Pokoknya seru, memutarkan serta membenturkan gasing ke Gasing lawan,” terangnya.
Pelatih Gasing Tradisional SDN 22 Mentok Sujasmin (68) mengatakan, permainan Gasing dapat mengurangi dampak buruk permainan game di gawai (gadget).
“Alhamdulilah di Bangka Barat permainan Gasing masih aktif dan banyak dimainkan, bukan hanya di SDN 22 ini saja tetapi di daerah lainnya seperti di Jungku, Jebus dan Mentok masih banyak yang bermain Gasing khususnya di tingkat SD. Sejak mereka bermain Gasing, sudah mengurangi main game secara online di gawai (gadget). Banyak yang langsung berkecimpung ke permainan Gasing, bahkan ada yang datang langsung ke tempat saya, diantar oleh orangtuanya,” kata Sujasmin.
Sujasmin yang kerap menjadi Juri dalam permainan Gasing ini menjelaskan jenis Gasing yang sering dimainkan dan diajarkannya yaitu jenis Jantung dan Guci.
“Gasing Jantung yang banyak dipakai dalam sistem permainan dan dirolling atau diputar. Ada tiga gaya permainan yaitu Gaya Nomal, Gaya Dincak dan Gaya Slintot,” tutupnya.