Muntok, Kabupaten Bangka Barat menuju kabupaten layak anak. Deklarasi ditandai dengan komitmen bersama oleh seluruh stekholder melalui sebuah penandatangan Deklarasi bersama dipimpin oleh Bupati H Parhan Ali,diikuti oleh selurih tamu undangan. Senin (26-3-2018).
Sebanyak 65 orang peserta yang merupakan kelompok anak usia sekolah khususnya, pada jenjang pendidikan pertama (SMP) dan pendidikan menengah (SMA/K) yang ada di Kabupaten Bangka Barat, mengikuti kegiatan kegiatan Forum Anak Daerah (FAD) dan Deklarasi Kabupaten Layak Anak (KBL) tahun 2018. Kegiatan yang dilaksanakan selam 2 hari ini mulai tanggal 26-27 Maret 2018 dibuka secara resmi oleh Bupati Bangka Barat, di gedung Graha Aparatur Pemkab Bangka Barat.
Bupati Bangka Barat, Drs. H. Parhan Ali, MM.,sebelum membuka kegiatan tersebut, Bupati membacakan deklarasi Kabupaten Layak Anak (KBL) serta menandatangani komitmen KBL bersama-sama semua unsur Forkopimda, Ketua PKK Bangka Barat, Ketua DWP Bangka Barat, Kepala OPD dilingkungan Pemkab Bangka Barat, dan perwakilan dari RSJ Prov. Babel.
Parhan Ali, dalam sambutannya menyampaikan bahwa hari ini adalah hari istimewa, karena bisa bertatap muka dengan tunas-tunas bangka barat, dan sekaligus melakukan deklarasi menuju kabupaten layak anak, sehingga kedepannya Kabupaten Bangka Barat akan menjadi salah satu kabupaten layak anak di Provinsi Babel.
“Melalui KLA ini, saya mengharapkan kepada semua pemangku kepentingan untuk bersama-sama mewujudkan Kabupaten Bangka Barat menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA), sehingga nantinya anak-anak dapat merasakan perlindungan, belajar serta bermain dengan aman dan terarah.”harap Parhan.
Kegiatan KLA ini mempunyai sistem pembangunan berbasis Hak Anak melalui Pengintegritasian Komitmen dan Sumber Daya Pemerintah, Masyarakat, Dunia Usaha serta Media yang terencana secara menyeluruh dan berkelenjutan dalam kebijakan program dan kegiatan untuk menjamin pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak.
Parhan juga menghimbau kepada seluruh jajaran OPD untuk terus memperjelas fokus, arah strategi, serta tindakan, bahu membahu secara terpadu agar lebih mempertegas untuk mewujudkan kabupaten bangka barat menjadai kabupaten layak anak, mengingat bahwa kesejahteraan dan perlindungan anak merupakan isu lintas sektor dan hanya tercapai melalui kerjasama yang berkesinambungan.” tutup Parhan.