SIDANG DEWAN KETAHANAN PANGAN BANGKA BARAT, * ketahanan pangan tugas lintas sektor

by -777 Views

Muntok. Dalam rangka ketahanan pangan di Bangka Barat, Pemkab Kabupaten Bangka Barat melaksanakan Sidang dewan ketahanan pangan, acara yang digagas oleh Dinas pertanian dan pangan itu, dilaksanakan di OR II dihadiri oleh Bupati Bangka Barat Drs H Parhan Ali, Tim Pakar Kelompok kerja Ketahanan Pangan Pusat Prof Dr Ir Bustanil Arifin, Kasie ketersediaan dinas pangan propinsi Bangka belitung Sri rejeki SP MM Kadin pertanian pangan Bangka Barat Azmal Az, OPD, Camat serta tamu undangan lainnya Kamis (7-9-207)

Bupati Bangka Barat Drs H Parhan Ali MM mengatakan sidang pangan yang dilaksanakan adalah sidang pertama, menurutnya tingkat kemiskinan di Bangka Barat masih rendah.
Ia mengaku berbagai langkah telah dilakukan untuk memenuhi ketahanan pangan Bangka Barat.

“Mengingat saat ini, dilihat tingkat kemiskinan di Bangka Barat 2,7%,pertanda ketahanan pangan kita cukup baik. Beberapa langkah untuk memenuhi kebutuhan pangan, seperti pemberian bantuan alsintan, pupuk, bibit tanaman,pemberian gizi dan lain-lain. halitu dilakukan untuk ketahanan pangan Bangka Barat,”kata Bupati Parhan Ali

Baca Juga :  Tinggal Sebatang Kara, Safri Tak Menyangka Bakal Terima Rumah Layak Huni dari PT Timah Tbk.

Sementara itu menurut Prof Dr Ir Bustanil Arifin MM dalam sidang pangan Bangka Barat mengatakan melihat tingkat kemiskinan 2,7% ketahanan pangan Bangka Barat baik.

“Saya melihat data oke,karena ketahanan pangan ini bukan sekedar fisik tapi manusia juga, sehingga menjadi sangat penting karena merupakan akses. Ketahanan pangan ada tiga
yang pertama ketersediaan akses pemanfaatan, ketersediaan karena bukan sentra besar, mengandalkan beras dari tempat lain,.sepanjang harga tidak melonjak dan masyarakat bisa membeli bukan permasalahan. Kemiskinan sudah menurun, ini sangat berbahaya bila orang miskin tidak bisa beli beras, bisa rawan pangan di Bangka Barat sudah turun menjadi 2,7% dan bahkan sangat rendah.

Baca Juga :  Bangunan Estetik dan Bersejarah, Musuem Timah Indonesia Muntok Kerap Jadi Lokasi Generasi Milenial Salurkan Kreativitas

yang kedua yang harus diwaspadai kelompok rawan pangan,.yang sering bermasalah dengan gizi, harus ada perhatian khususterutama kepada ibu hamil dan balita.
yang ketiga keamanan pangan, agar pangan kita jangan tercampur bahan lain seperti borax, formalin dsb. Badan POM disini harus bergerak,” papar Bustanil

Bustanil menjelaskan agar ketahanan pangan tercapai hendaknya harus
sinergi, mensinkronisasi, ketahanan pangan bukan tugas dinas pertanian saja, tapi tugas lintas, PU Kesehatan dan POM dan perlu bergerak sama- sama. Kehadiran bupati menandakan bahwa ketahanan pangan bukan tugas sektor saja, bahkan harus kordinasi DPR, karantina, badan litbang,dan universitas,”jelas Bustanil

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *