Kunjungan Kedubes Dan Warga Australia Ke Pantai Radji, Asset Sejarah Yang Hampir Terlupakan

by -913 Views

Atase , Duta Besar, Staff Pertahanan dan warga Australia memperingati  75 Tahun Peristiwa Terbunuhnya 22 orang perawat Australia pada Perang Dunia Ke – 2. Peringatan dilaksanakan di 4 titik di Kota Muntok Bangka Barat (Kamis. 16/2/17).

Kedatangan mereka di koordinir dan di motori oleh Muntok History Volunteers Group ( MHVG ) dan di support oleh Pemkab Bangka Barat. Jumlah warga Australia sebanyak 44 orang dan juga ikut dalam rombongan tersebut 2 orang warga negara Indonesia yang mulai berdatangan ke Muntok sejak tanggal 14 Februari 2017.

Agenda acara peringatan dimulai dari Museum Timah Muntok jam 10:00 wib. Sebelumnya Formal Service Commemorating 75th Anniversary of the Bangka Island Nurses Massacre  yang merupakan acara pertama akan dilaksanakan di Area Monumen Peringatan Pantai Tanjung Kalian, namun terpaksa dialihkan ke Museum Timah karena lokasi di mercusuar tergenang air karena hujan terus mengguyur Kota Muntok. Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Bangka Barat Markus, Ketua DPRD Bangka Barat Hendra Kurniadi, Kajari Bangka Barat Hanna Lanny Wanike, Plt. Kadin Pariwisata Suwito dan Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson.

mj-1

 

Setelah itu agenda peringatan dilanjutkan dengan meletakkan karangan bunga di Monument Australia di Tanjung Kalian. Perjalanan diteruskan ke Kampung Keranggan Atas lokasi Tugu Camp Tahanan Wanita. Upacara Peringatan kecil dan peletakan karangan bunga digelar oleh warga Australia dan di saksikan oleh warga setempat yang antusias melihat dan mengambil gambar dengan kamera ponsel mereka. Setelah upacara kecil usai, warga Kampung Keranggan Atas disambut ramah oleh warga Australia untuk foto bersama.

mj-2

Perjalanan berlanjut ke Pantai Radji. Akses jalan ke Pantai Radji yang semula telah disiapkan oleh Team MHVG dan Dinas PU dan dapat dilewati dengan mudah menjadi medan berat karena hujan yang tak henti mengguyur Kota Muntok. Untuk sampai ke Pantai Radji, rombongan terpaksa diantar bergantian dengan menggunakan Jeep dengan dukungan Muntok Jeep Community ( MJC ) dan mobil double cabin. Upacara kecil di Pantai Radji ditandai dengan melarung karangan bunga ke laut.

sirih

Agenda puncak dari rangkaian acara tanggal 16 Februari 2017 adalah Malam Ramah Tamah dan Resepsi di Gedung Majapahit UNMET Muntok yang diselenggarakan oleh Muntok History Volunteers Group Bangka Barat ( MHVG ). Dihadiri Sekda Bangka Barat, Yunan Helmi, segenap jajaran SKPD Bangka Barat dan Camat Muntok. Perwakilan Perawat Australia menyerahkan plakat kepada MHVG dan Pemkab Bangka Barat.  MHVG juga mendapatkan Certificate  of Appreciation dari Kedutaan Besar Australia Jakarta yang ditandatangani oleh Julie-anne Willes, Squadron Leader Asistant Defence Attache Australian Embassy Jakarta sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Australia atas kerja keras team MHVG yang telah membantu mereka.

Baca Juga :  Pergelaran Seni "Bersanje" Silahturahmi Budaya Pelaku Seni

jagung-2

Pemkab Bangka Barat yang diwakili oleh Sekda Yunan Helmi menyerahkan cinderamata kepada Atase Kedutaan Besar Australia dan diterima oleh Commodore Robert Plath, kepada Keluarga Perawat Australia yang diterima oleh Michael Noyce, dan juga kepada Malayan Volunteer Group. PPNI ( Persatuan Perawat Nasional Indonesia ) ikut menyerahkan cinderamata kepada Perawat Australia yang diterima oleh Judy Campbell. Pihak Australia mengaku sangat prihatin atas terjadinya banjir yang melanda Muntok beberapa waktu yang lalu. Wujud rasa keprihatinan mereka direalisasikan dengan pemberian bantuan untuk korban banjir Muntok dan akan didistribusikan oleh MHVG kepada korban banjir.

Dalam sambutannya, Commodore Robert Plath menyatakan rasa terima kasih kepada orang Bangka khususnya orang Muntok. Menurutnya bantuannya paling bagus. Bob, sapaan akrab Robert Plath menyatakan bantuan orang Muntok kepada mereka dimulai sejak jaman dulu saat perawat Australia mendarat di Pantai Radji, dan itu terus menerus. Ia mengaku  sangat bahagia  itu tidak bisa terjadi tanpa dukungan dari orang Muntok. Secara khusus Bob Plath berterima kasih kepada MHVG yang telah berperan aktif mendukung segala sesuatu yang berkaitan dengan acara dan kehadiran mereka di Muntok.

Kepada media Robert Plath mengatakan sambutan orang Muntok paling bagus di dunia, dan ia menyatakan, akan datang lagi ke Muntok.

Bupati Bangka Barat, H. Parhan Ali menyatakan dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Bangka Barat Yunan Helmi  bahwa peristiwa Pantai Radji telah akrab ditelinga khususnya bagi orang – orang Kampung Menjelang. Kisah suster Australia Vivian Bullwinkell dan kisah harian di camp tahanan wanita menurut Parhan masih diceritakan oleh keturunan para saksi mata. Parhan mengungkapkan menjadi kehormatan bagi Pemkab Bangka Barat membantu persiapan Peringatan Peristiwa Perang Dunia ke 2 di wilayah Bangka Barat. Ia memaparkan jalan ke Pantai Radji telah diperbaiki dan berharap kedepan secara bersama –sama membangun jalan yang permanen dan bangunan pendukung lainnya sejak Pantai Radji ditentukan sebagai tempat bersejarah. Parhan mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan Australia dalam bidang pendidikan yang telah membangun 4 gedung sekolah. Parhan berharap kedepan akan terjalin kerjasama ekonomi mutualis pada sektor swasta.

Baca Juga :  Hadiri Pesta Adat Dusun Belar, Bong Ming Ming Dorong Generasi Muda Jaga Kelestarian Adat

Lebih lanjut ia memaparkan Bangka Barat memiliki beberapa potensi dan masih menunggu para investor untuk mengembangkannya dan mengundang investor Australia untuk menanamkan modal di sektor pertanian, peternakan, perikanan, pariwisata dan arkeologi laut dan energi. Ia juga menyatakan akan mendukung rekonstruksi sejarah Australia di Kota Muntok dan daerah sekitarnya. Parhan berharap budaya melayu yang sopan dan suka menolong akan menjadi daya tarik orang – orang Australia untuk datang ke Bangka Barat.

Kepada media, Sekda Bangka Barat Yunan Helmi mengatakan menyambut baik kegiatan Peringatan Perang dunia ke 2 warga Australia dan hal tersebut dapat menjadi agenda wisata di Bangka Barat. “ Karena bagaimanapun ketika ada kawan – kawan dari Australia bermain kesini otomatis nanti ketika kembali ke Australia mereka akan bercerita amazing tentang indahnya Bangka Barat ini kepada kawan – kawan yang ada di Australia dan kita harapkan kawan – kawannya akan kembali setiap tahun dan ini akan kita jadikan agenda wisata di Bangka Barat,” pungkasnya. Kedepan Yunan menyatakan akan lebih mensuppot dan akan mengemasnya agar lebih meriah. “ Biar nanti bisa di ekspose sampai ke luar negeri dan ini tentu akan menarik minat para wisatawan akan berkunjung berwisata ke Bangka Barat terutama di Pantai Radji,” kata Yunan.

Puncak acara resepsi dan ramah tamah sangat meriah dengan Tarian Campak  oleh Sanggar Panglima Angin . Dalam tarian ini para undangan diajak ikut menari dengan mengalungkan selendang dan menarik para undangan ikut menari. ( Chamcie Abiem )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *