PILARRADIO.COM, MENTOK – Anggota Komisi 3 DPRD Bangka Barat (Babar) Eddi Arief dari Fraksi Partai Gerindra menyoroti pembangunan Pemecah Gelombang (Talud) di Pantai Asmara Mentok Bangka Barat yang mengalami kerusakan dan kondisi ini dikeluhkan warga sekitar.
“Berdasarkan laporan dari warga, ada talud yang baru dibuat di Pantai Asmara yang mengalami kerusakan, yaitu penurunan atau amblas dan kami (Eddi Arief) langsung meninjau kondisi talud tersebut, bahwa laporan warga memang benar dan betul merendap,” katanya.
Menurut Eddi kondisi talud sudah parah dengan kondisi permukaan tanah yang miring dan turun.
“Kami meninjau disitu dikarenakan tanah timbunan yang merupakan pasir tergerus dibawa oleh air hujan, keluar dari blok pondasinya,” jelasnya.
Menurut Anggota Dewan dari Partai Gerindra ini, dirinya telah melakukan konfirmasi dengan pihak terkait menyampaikan amblasnya talud tersebut.
“Mereka menyatakan bahwa pekerjaan itu telah sesuai dengan RAP dari point tersebut,” ujarnya.
Edi menyayangkan pembangunan talud Pantai Asmara tidak dikerjakan dengan perencanaan yang matang.
“Pada intinya, kenapa ditimbun pasir dan kenapa tidak ditimbun tanah puru atau tanah liat dibelakang pondasi agar bisa menahan air yang turun dari atas ke talud tersebut dan itu yang kami sangat sayangkan. Berarti, pekerjaan ini tidak memikirkan sesuai pembangunan untuk kedepan kalau ada hujan turun atau gelombang besar, karena pasir timbunan dibelakang talud akan hanyut dibawa air,” jelas Eddi Arief.
Akibat kerusakan talud yang dikatakan belum berumur satu tahun, Komisi 3 akan memanggil pihak terkait menanyakan pekerjaan tersebut.
“Rencana tanggal 8 April ini, kami akan memanggil pihak terkait yaitu Dinas PUPR, berhubung mereka belum ada di tempat, akan kita jadwal ulang kembali untuk mengklarifikasi masalah ini agar kedepan lebih baik. Apapun pembangunannya jangan terjadi seperti ini dan harus lebih bagus, lebih kuat. Ini merupakan bagian tugas dan fungsi kita dari Komisi 3 DPRD Bangka Barat karena kita ingin Bangka Barat lebih baik,” terang Eddi.
