Sekda Ba-Bar Perintahkan Dinsos Cek Keluarga Makan Ubi

by -2379 Views

MUNTOK – Sekda Pemkab Bangka Barat H Yunan Helmi langsung memerintahkan Dinas Sosial agar segera turun mengecek keluarga yang makan ubi di Dusun Terabek Desa Belo Laut Kecamatan Muntok.”Terima kasih info e, pagi ini saya minta Dinsos langsung mengecek kondisi di lapangan,”ujar Yunan kepada harian ini Rabu (20/2/2019).

Sementara itu Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Suradi mengatakan pihaknya saat ini masih ke lapangan guna pendataan terlebih dahulu. Nanti akan dilihat apakah sudah masuk sebagai keluarga penerima bantuan atau belum.”Kita akan data bantuan apa saja yang dibutuhkan, intinya segera kita tangani,”ungkapnya.

Kehidupan keluarga Retiningsih (34) warga Dusun Terabek Desa Belo Laut Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat sangat miris. Tinggal dengan kondisi rumah yang jauh dari kata layak untuk di tempati, perempuan paruh baya itu harus tinggal dengan dua orang anak dan suami yang berprofesi sehari hari sebagai nelayan.

Baca Juga :  Wujudkan Lingkungan Lestari, PT Timah Dukung Gerakan Penanaman Pohon Serentak dalam Rangka HUT Bhayangkara di Bangka Barat

Saat ditemui di kediamannya yang beralamat di Desa Belo Laut Dusun Terabek Kecamatan Muntok pada Selasa (19/2/2019) siang Retiningsih mengakui bahwa dirinya bersama keluarga terpaksa menjalani kehidupan dengan kondisi yang terbilang tidak memungkinkan.

Perempuan kelahiran Blitar Jawa Timur tersebut mengaku hijrah ke Bangka Barat pada tahun 2001 silam, kemudian menjalani hidup dengan Takel seorang laki-laki yang kini menjadi pendamping hidupnya. Dari kehidupan dengan Takel mereka dikaruniai dua orang anak satu laki-laki berusia 3 tahun dan perempuan berusia kurang lebih 8 bulan.

Baca Juga :  WABUP SAMPAIKAN RAPERDA DAN RANCANGAN KUPA PPAS

Suami Restiningsih berprofesi sebagai nelayan dengan pendapatan rata-rata paling tinggi Rp50 ribu. Sedangkan dirinya hanya lah sebagai ibu rumah tangga “Begini lah pak kondisi keluarga saya, tetapi saya harus bersyukur meskipun tidak ada sedikit perhatian pemerintah kita,”ucap Restiningsih saat ditemui di kediamannya, Selasa (19/2/2019).

Reti menceritakan, terkadang dirinya terpaksa harus memakan ubi, karena untuk membeli beras pun dari pernghasilan suaminya tidaklah mencukupi.”Terkadang kalau tidak ada beras kami makan ubi, Bapak tau sendiri lah hasil nelayan terkadang ada terkadang tidak. Paling tinggi itu penghasilan suami saya Rp50 ribu sehari, terkadang juga Rp20 ribu ada Rp35 ribu yah gitu lah pak,”ceritanya.

Leave a Reply