Petani Keluhkan Merosotnya Harga Lada

by -1473 Views

Simpang Teritip. Martin (36 th) petani lada di desa Pangek kecamatan Simpang Teritip mengeluh merosotnya harga lada saat ini. Mempunyai kebun 500 batang pohon lada ia mengaku dengan harga lada saat ini tidak sebading dengan modal yang dikeluarkan, namun ia cuma pasrah, menerima keadaan.

“Dengan harga lada saat ini, tak sebanding dengan modal yang dikeluarkan,dapat dikatakan rugi. Padahal kebun yang 500 batang ini,dikerjakan sendiri, tanpa bantuan (upah) orang lain, itu hanya dihitung pupuk, junjung, racun hama dll,”jelas Martin

Baca Juga :  Temui Wamentan RI, H. Sukirman Usulkan Bangka Barat Sebagai Lokasi Prioritas Pangan


Martin mengaku berusaha untuk tidak menjual lada miliknya, mencukupi kebutuhan hidup keluarganya ia berusaha mencari propesi lain menjadi nelayan dan menanam tanaman selain lada.

“Kita cuma pasrah dengan keadaan ini, bila bisa menahan, kita tidak jual lada.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup kadang ke laut, memukat, memancing ikan, selain menanam tanaman yang bisa dijual seperti cabai, pisang, yang penting bisa dijual. Saat musim.durian, durianpun bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup,”paparnya

Baca Juga :  Hadiri Pesta Adat Dusun Belar, Bong Ming Ming Dorong Generasi Muda Jaga Kelestarian Adat

Pantauan Radio Pilar menanyakan kepada Pedagang pengumpul di beberapa toko di Simpang Teritip harga lada dibeli dengan harga 52.00p s.d 55.000 rupiah/kilogramnya.

“Harga lada kita beli 52.000/kg, kalau kualitas bagus 55.000/kg,”kata Aziis (pedagang lada).

Leave a Reply