Guna mewujudkan masyarakat Bangka Barat yang sehat, Bupati Bangka Barat, H Parhan Ali melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan kementerian kesehatan dalam program penempatan wajib kerja dokter spesialis (WKDS), Kamis (9/3) di Grand Sahid Jakarta.
Kerjasama ini dilakukan dalam rangka peningkatan akses dan pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan spesialistik. Dimana program pemenuhan kesehatan sesuai dengan visi misi Bupati Parhan dalam menuju Bangka Barat hebat.
” Masyarakat harus sehat, sebagai kebutuhan dasar manusia. pendidikan, pelayanan yang baik, dan industri yang berkembang semua berawal dari masyarakatnya yang sehat” ujarnya usai penandatanganan MoU.
H. Parhan mengharapkan dengan diadakannya kerjasama ini pelayanan kesehatan khususnya kebutuhan dokter spesialis di Bangka Barat akan terpenuhi, serta siap untuk memfasilitasi guna memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat Bangka Barat.
“saat ini kita masih tergantung dengan dokter spesialis dari luar, pemkab siap Memfasilitasi untuk mencukupi kebutuhan akan dokter spesialis” ujar beliau.
Plt Dinas Kesehatan Kasnetty, mengatakan bahwa kebutuhan akan dokter spesialis masih diperlukan. Dengan ditandatangani MoU ini Kasnetty berharap nantinya akan memenuhi terhadap kekurangan dokter khususnya spesialis di Bangka Barat.
“Kita masih butuh dokter spesialis anastesi, spesialis anak, spesialis saraf, dan spesialis bedah masih perlu ditambah” tutur Kasnetty usai mendampingi Bupati Parhan dalam penandatanganan MoU ini.
Hal senada juga dikatakan oleh Plt RSUD Sejiran setason, Yudi Widyansa. Yudi mengatakan dalam mengawali program wajib kerja dokter spesialis ini, Bangka barat mendapatkan seorang dokter spesialis untuk melayani masyarakat Bangka barat.
” Kita mendapatkan satu dokter spesialis penyakit dalam dari kementerian kesehatan untuk tahun ini, bulan April sudah mulai bertugas” ujar yudi.
Yudi berharap kedepannya Bangka Barat akan mendapatkan dokter spesialis lainnya. dikarenakan kebutuhan akan dokter spesialis di Bangka Barat masih diperlukan.
” Harapan kita dapat memenuhi kebutuhan spesialis yang saat ini masih kurang. Mudah-mudahan tahun depan dapat memenuhi sesuai kebutuhan di daerah” pungkas Yudi. (rilis bag. Komunikasi, humas dan protokol /muhaimin)