Kondisi Korban Perundungan DS Siwa SMP di Mentok Berangsur Membaik

by -105 Views

PILARRADIO.COM, MENTOK – Kondisi pasien kasus perundungan yang dialami salah satu siswa SMP Negeri di Mentok, Ds (13) saat ini menjalani perawatan di ruang Tulip Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sejiran Setason Bangka Barat berangsur membaik.

Sebelumnya (Ds) dianiaya oleh empat rekannya di sekolah, akibat pengeroyokan tersebut korban harus dilarikan ke Rumah Sakit untuk menjalani Rawat Inap.

Berdasarkan keterangan Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Sejiran Setason Arsul Sani, SKM mengatakan kondisi pasien saat dibawa ke Rumah Sakit dalam keadaan sadar.

“Berdasakan Glasgow Coma Scale (GCS) adalah sistem penilaian yang digunakan untuk menilai tingkat kesadaran pasien, kondisi GCS nya 15 artinya kesadaran penuh. Pasien masuk Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada Senin (1/9/2025) Jam 19:40 WIB,” kata Asrul, Selasa, (2/9/2025).

Baca Juga :  Wamen Kemendes PDTT Kunjungi Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Agribisnis yang Dilakukan PT Timah Tbk *Berikan Dampak Ekonomi Bagi Masyarakat.

Asrul melanjutkan, “Kemudian kondisi yang lain-lain ada memar di kepala telah kita konsultasikan ke Dokter Spesialis Bedah, alhamdulillah dari hasil Rontgen tidak ada kelainan dan kondisi pasien sekarang sudah bisa diajak bicara,” terangnya.

Dikatakan Arsul, kondisi memar di kepala pasien diduga dari pukulan keras yang dilakukan siswa di sekolahnya.

“Terkait riwayatnya itu, dari info itu dipukul dan keroyok rekan-rekannya. Tidak ada jahitan, posisi sedikit memar saja dan di bagian muka sudah di rontgen tidak ada terjadi patah,” ujarnya.

“Kalau sampai sekarang pukul 12.02 WIB, pasien dalam pemantauan dan proses perawatan di ruang anak di ruang tulip. Kita terus cek perkembangan pasien,” terangnya.

Baca Juga :  Siswa SDN 22 Mentok Antusias Ikuti Perayaan Hari Anak Nasional Serentak 2025

Dari sisi mental, Asrul mengakui ada trauma pada pasien dan saat ini RSUD terus memantau kondisi pasien.

“Dari sisi mental, lebih ke spesialis mungkin tetapi secara umum anaknya hanya diam saja dan tidak ada yang lain lain, mungkin pasti ada trauma karena dikeroyok oleh teman-temannya itu, kita pantau di ruangan dan kondisi pasien tertidur,” tutupnya.

Dia menambahkan, hingga Selasa (2/9/2025) siang pasien masih dirawat di ruang anak RSUD Sejiran Setason dan sudah dikunjungi oleh sejumlah anggota dewan.

Leave a Reply