Muntok – Sampai saat ini Wabah Virus Corona/Covid 19 di bangka barat ODP 13, PDP 2, Positif 0. Mengingat Wabah virus Corona terus menyebar di Indonesia.Antisipasi yang dilakukan DPRD Bangka Barat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama OPD ini menunjukkan keseriusan. DPRD agar penanganan wabah tersebut menjadi perhatian bersama. RDP dilaksanakan di Ruang Banmus Kantor DPRD Bangka Barat (26/3/2020).
Rapat dipimpin oleh Ketua DPRD H Badri Samsu, dihadiri Wakil Ketua I H. Oktorazsari, Wakil Ketua II Miyuni, beserta Anggota Naim, Alha Agus , Adi Sucipto, Izkar, dan H. Samsir. RDP mendenggar, laporan progres dari masing masing OPD di Pemkab Babar, RSUD Babar dan Pihak OPD lainnya menjelaskan kesiapannya dalam penanganan wabah virus corona/covid 19 yang dipimpin Pj Sekda M. Effendi.
“Kami ingin RDP ini harus menghasilkan kesepakatan, Penannganan kasus Corona ini darurat, DPRD siap mendukung dengan harapan agar bisa lebih cepat, jangan menunggu, dan
siap menyisihkan dari anggaran DL (Dinas Luar) yang tertunda sebesar 2 M untuk Penanganan Wabah Virus Corona/Covid 19,’ tegas Izkar
Regulasi penjadwalan jadwal masuk ASN & PHL yang menjadi titik perhatian bersama adalah ASN yang pulang ke daerah (red.Palembang), mengingat daerah Sumsel status code red (zona merah) dan sudah ada yg terjangkit positif dan kota muntok menjadi pintu masuk utama ke bangka barat.
“Ini menjadi tanggung jawab kita bersama, keselamatan masyarakat bangka barat lebih utama, semoga daerah kita terhindar dari wabah virus corona/covid 19”. Ujar Badri selaku Pimpinan Rapat Dengar Pendapat sekaligus Ketua DPRD Bangka Barat.
“Kesiapan dan keseriusan penanganan wabah virus corona/covid 19 menjadi prioritas utama kita, di pintu masuk utama ke bangka barat di pelabuhan sudah kita atur pintu masuk hanya satu dan menggunakan Body Screening dan Periksa Suhu Tubuh Penumpang yang masuk ke Bangka Barat, kita pun sudah sinergi bersama Polres Bangka Barat sampai ke kampung-kampung”, terang Sidarta selaku Kepala Dinas BPBD & Satpol PP Bangka Barat.
Dewan berbicara tentang kebijakan dari OPD merinci kegiatan dan anggaran Menyinggung tentang APD (Alat Pelindung Diri) untuk kebutuhan garda terdepan (dokter dan perawat)
Kepala DPPKAD Abimanyu menyebut pemkab Bangka Barat telah siap menganggarkan 20 Milyar untuk penangganan kasus penyebaran Covid 19 dan bisa menutup kemungkinan bila ada kebijakan OPD termasuk DPRD memanggkas anggaran untuk dialihkan penangganan Covid 19 di Bangka Barat,’ jelasnya.
DPRD juga menannyakan tentang kerjasama pemkab Babar dan perusahaan dlm sinergisitas penanganan wabah covid 19 berkaitan dengan TKA (Tenaga Kerja Asing). Aktivitas arus bolak balik lintas masuk, serta Gerbang Masuk Bangka Barat .
“Posko Penanganan wabah virus covid 19 di pelabuhan telah menjalankan SOP, telah ada petugas untuk mengecek penumpang untuk suhu tubuh, dan diusulkan untuk gerbang pembatasan di Kelapa akan juga dilakukan. TKA kami akan himbau perusahaan agar melapirkan pekerjanya ke pemkab Bangka Barat, kepada Perusahaan melakukan pemantauan kepada TKA tsb,” ungkap M.Effendi Sekda Bangka Barat
Disisi lain Sekretaris Dinas Kesehatan Dr Hendra menyampaikan
Ketentuan ODP, PDP, standar yg dilakukan mengikuti aturan Menkes, masyarakat jangan panik, terangnya
Dalam RDP tsb DPRD mengeluarkan Rekomendasi kepafa pemkab Bangka Barat sbb belajar dirumah diperpanjang, pintu masuk pelabuhan ditutup kecuali barang masuk dengan pemeriksaan detil, jadwal kerja shift bagi ASN dan memberi tindakan tegas kepada pulang ke daerah zona merah, DPRD siap dipangkas anggaran 2 – 25 M untuk penangganan Korona beserta seluruh OPD, dan pemberian tambahan insentif bagi tenaga medis dan asupan suplemen.