MUNTOK. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) kabupaten Bangka Barat (Babar), Provinsi Bangka Belitung (Babel) melounching Gugus Tugas dan Rencana Aksi daerah (RAD) dalam mewujudkan Kabupaten Layak Anak (KLA), pada momentum Hari anak Nasional Tahun 2018, Rabu (24/10) bertempat di Gedung Graha Aparatur Pemkab Babar.
KLA adalah Kabupaten/kota dengan sistem pembangunan yang menjamin pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan. Sedangkan RAD memuat target pemerintah daerah yang ingin dicapai untuk mewujudkan KLA.
Acara dibuka oleh Wakil Bupati Babar Markus SH, ditandai dengan pemukulan gong. Dalam sambutannya Markus, mengucapkan selamat kepada seluruh anak-anak sehingga memiliki kesempatan yang luas untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri dalam berbagai kegiatan yang positif.
“Pendidikan anak yang terkait moralitas dan budi pekerti harus dimulai sejak dini, agar terbangun mental yang kuat dan mampu bersaing di masa sekarang dan masa yang akan datang. Jadi tidak hanya pendidikan yang diperhatikan moralitas dan budi pekerti juga harus mendapat perhatian agar sejalan dengan konsep pembangunan yang berkualitas dimana aspek SDM menjadi modal dasar yang penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan. mari berkomitmen dan bersama untuk mewujudkan generasi Genius, Gesit, empati, berani, unggul, dan sehat”, ucapnya.
Kepala DP2ACSKB Provinsi Bangka Belitung, (Babel)Dra Susanti, MAP bahwa untuk mewujudkan KLA, perlu komitmen berbagai pihak lintas sektoral yang berada di Kabupaten, Kecamatan, Desa/Kelurahan, dan keluarga ramah anak. “Komitmen ini tertuang pada rencana kegiatan yang berorientasi pada anak”, jelasnya.
“Beberapa prinsip Kabupaten Layak Anak yang harus dipenuhi diantaranya adalah non diskriminasi, berorientasi pada kepentingan terbaik untuk anak, melindungi hak-hak anak diantaranya hak untuk hidup, melangsungkan hidup dan berkembang, pemberian penghargaan terhadap pendapat anak dan tata pemerintahan yang baik,” tambah Susanti.
Selain itu, lomba menggambar juga dilaksanakan untuk memeriahkan momentum kegiatan ini. Lomba diikuti oleh pelajar tingkat SD sejumlah 14 orang. Seluruh peserta lomba harus menyesuaikan dengan tema lomba menggambar yaitu “Beragam Budaya Menuju Kabupaten Layak Anak”. Selain itu peserta harus memenuhi dua kriteria lainnya yaitu kreativitas dan estetika.
Tampak hadiri dalam kesempatan itu, Kepala OPD, Camat, Kepala Bagian, pimpinan BUMN, BUMD, perwakilan TP PKK, ketua DWP/GOW, perwakilan Bhayangkari, Persit, anggota forum anak Bangka Barat, dan perwakilan sekolah seluruh tingkatan di Kabupaten Bangka Barat.