Dihadiri Wakil Bupati, Ketua DPRD Bangka Barat, Wakapolres, Danramil Muntok, Perwakilan Kajari Bangka Barat, Sekretaris Daerah Bangka Barat, Asisten Sekretaris Daerah, Kepala OPD Pemkab. Bangka Barat, rapat penanggulangan bencana banjir dipimpin langsung Bupati Bangka Barat pada selasa (13/3). Rapat yang berlangsung di OR 1 Sekretariat Daerah Bangka Barat membahas agenda penanggulangan banjir yang telah, sedang dan akan dilakukan selanjutnya.
Seperti diketahui, kota Muntok dilanda banjir pada tanggal 11 Maret 2018. Beberapa titik yang tergenang banjir diantaranya adalah Kampung Ulu, Kampung Tanjung, Culong, Desa Belo Laut, dan beberapa jembatan juga mengalami kerusakan diantaranya jembatan Air Riang, Kadur, dan Belo Laut.
Beberapa ruas jalan juga mengalami kerusakan diantaranya jalan Air Samak-Air Putih dan jalan pal 3 yang sedang direncanakan perbaikannya.
Berdasarkan paparan yang disampaikan oleh kepala satuan Pol PP, Sidharta Gautama, S.STP, banjir disebabkan karena curah hujan dan pasang laut yang tinggi.
Diungkapkannya, sesaat setelah banjir datang, pihaknya sudah melakukan beberapa penanggulangan darurat diantaranya adalah evakuasi korban banjir, pembangunan posko bersama di tebing Pos dan kantor BUMD muntok bersama Tim PB, Tagana Dinsos, TNI, polisi, Dinkes, PMI, pembuatan dapur umum di posko BUMD. Selain itu, pengisian pasir ke dalam karung juga dilakukan untuk membendung air dan membuat jembatan darurat Air Putih, serta pembersihan pasca banjir.
Bantuan dari berbagai pihak sudah diterima dan diserahkan kepada masyarakat korban banjir. Bantuan yang disampaikan melalui posko diantaranya berasal dari PT Timah, Bank sumsel Babel, dan warda pramuka propinsi berupa sembako dan pakaian. Akan tetapi, juga terdapat bantuan yang tidak disampaikan melalui posko namun langsung diserahkan kepada korban banjir.
“sebelumnya koordinasi kami lakukan dengan berbagai pihak untuk memfasilitasi bantuan ini, diantaranya dengan BPBD Provinsi, Puslog BNPB Pusat, Danramil, Danpos AL, Polres, PT Timah, PDAM Tirta Muntok, OPD terkait misalnya PU, Dinkes, Perhub dan Perkim, Dinsos dan Pemdes serta Kecamatan Mentok. Saat ini, Selanjutnya koordinasi juga akan kami lakukan dalam rangka percepatan perbaikan jalan di beberapa titik jalan yang mengalami longsor”, jelasnya.
Terkait dengan masukan ketua DPRD agar penanggulangan banjir hendaknya bersifat jangka panjang,
kepala Dinas PU, Ir. Suharli menyampaikan bahwa pihaknya sedang merencanakan pembangunan kolong Menumbing sebagai media pencegahan banjir jangka panjang.
“kami sedang mengupayakan pecepatan pembangunan kolong Menumbing untuk upaya pencegahan banjir jangka panjang. Dengan adanya kolong ini, air yang berasal dari Menumbing akan tertahan sementara di kolong sebelum dilepaskan ke laut. Hal ini untuk mencegah bertemunya air gunung dan laut ketika sedang pasang. Ketika air laut surut, barulah air gunung yang tertampung sementara tersebut dilepaskan”, paparnya.
Bupati Parhan menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penanggulangan banjir dan dampak pasca banjir.
“terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu. Kita upayakan pencegahan banjir untuk jangka panjang. Selalu bangun koordinasi untuk percepatan pembangunan”, tuturnya.
(rilisKHP/wahyu)