Muntok. Pergelaran seni “Bersanje”hari pertama, menampilkan beberapa penampilan sanggar seni. Panitia menyiapkan tiga panggung pertunjukkan untuk ditonton masyarakat.
Berbagai pergelaran ditampilkan oleh pelaku-pelaku seni baik dari Bangka Barat, maupun dari luar Bangka Barat.
Di panggung utama, pembukaan “Pergelaran Seni Bersanje” dibuka secara resmi oleh Sekda Bangka Barat Drs H. Yunan Helmi Msi, mewakili Bupati Bangka Barat.
Saat ditemui disela-sela kegiatannya menyempatkan diri berbincang dengan Radio Pilar, dirinya memberikan apresiasi atas pelaksanaan pergelaran seni “Bersanje” menurutnya selain sebagai tempat pertunjukkan seni diharapkan mampu mempromosikan pariwisata Bangka Barat keluar.
“Kita ucapkan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja keras seluruh panitia,Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan seluruh pelaku seni hingga pelaksanaan “Pergelaran Seni Bersanje” dapat dilaksanakan. Kita berharap acara ini selain sebagai tempat pertunjukkan seni, juga dapat mempromosikan Bangka Barat kedunia luar,,” harap Yunan
Selama dua hari kegiatan Kepolisian menetapkan kawasan lokomotif sebagai “Car Free Day” dan sepanjang jalan dan dihiasi kerajinan bambu dengan penjor tampil membuat suasana lebih hidup dan menarik. Nuansa seni kental dihadirkan sepanjang jalan Jenderal Sudirman dimulai dari depan rumah dinas Bupati sampai tugu Pancasila Sukarno Hatta.
Kabid kebudayaan Disparbud Bambang Haryo Suseno mengatakan berbagai karya seni seperti pajangan bambu dan penjor, hiasan dari daun kelapa muda, sengaja dibuat oleh pelaku-pelaku seni di Bangka Barat untuk menambah semaraknya pergelaran seni “Bersanje”
“Secara gotong royong pelaku-pelaku seni di BangkaBarat, membuat karya seni berupa pajangan bambu dan penjor dari daun kelapa muda. Inisiatif ini dimaksutkan untuk menambah semaraknya pergelaran seni “Bersanje,”jelas Bambang