MUNTOK. PT TIMAH Tbk melalui Divisi PKBL & CSR meninjau langsung korban kebakaran Thamrin (54 th) di Kp Menjelang Kelurahan Tanjung Muntok Bangka Barat Kamis (6-7-2017).
Selain meninjau, PT Timah memberikan bantuan kepada korban (Thamrin) untuk keperluan hidup untuk beberapa hari kedepan. Bantuan di serahkan langsung oleh Kepala Divisi PKBL &CSR PT Timah Tbk Ali Syamsuri kepada Thamrin (korban kebakaran)di saksikan oleh tokoh masyarakat setempat dan pejabat di lingkungan Unmet PT Timah.
Ali Syamsuri mengatakan kunjungan dirinya dan staff untuk melihat langsung kondisi korban kebakaran di kp Menjelang Muntok. Selain memberikan bantuan untuk kebutuhan hidup Ali juga akan mengusulkan ke manajemen untuk memberikan bantuan rumah layak huni kepada Thamrin.
“Kita kesini ke rumah korban untuk melihat langsung kondisi korban (Thamrin). Setelah melihat saya akan mengusulkan korban agar di berikan bantuan rumah layak huni dari PT Timah, dan bantuan yang kami serahkan kunjungan kali ini untuk memenuhi kebutuhan pak Thamrin kedepan,” ucap Ali
Kejadian saya diketahui dari media sosial beberapa hari yang lalu, dan sayai berinisiatif mengajak teman dari Unmet untuk melihat langsung ke lokasi, dan agar segera cepat dalam pengambilan keputusan, saya langsung yang datang ke lokasi,” jelas Ali
Ali juga mengajak rekan rekan dari PT Timah berpartisipasi bantuan lainnya
“Bila ada rekan rekan lain yang ingin berpatisipasi silahkan memberikan bantuannya kepada bapak Thamrin,”ajak Ali
Sementara itu Thamrin korban kebakaran mengucapkan rasa syukur atas bantuan yang diberikan oleh PT Timah, dirinya berharap agar dapat terealisasi usulan rumah layak huni untuk dirinya.
“Saya ucapkan terimakasih ke PT Timah atas bantuaannya, saya merasa bersyukur telah mendapat bantuan dari PT Timah, mudah-mudahan rencana bantuan rumah layak huni dapat di realisasikan untuk saya,”harap Thamrin
Kini Thamrin cuma bisa berharap dari uluran tangan dari berbagai pihak. Semenjak istrinya meninggal akibat tumor ganas, kini Thamrin hidup sebatang kara.
“Setelah istri saya meninggal, beberapa bulan lalu, akibat tumor ganas, kini saya hidup sebatang kara pak,” kata Thamrin sedih.