MUNTOK — Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan bentukan Kapolres Bangka Barat (Babar) AKBP Hendro Kusmayadi, S.IK tidak menemukan kejanggalan baik itu harga maupun pasokan pangan di wilayah Kabupaten Bangka Barat. Hal tersebut terpantau setelah adanya sidak yang dilakukan oleh tim Satgas Pangan yang di pimpin oleh Kasat Reskrim Polres Babar AKP Elpiadi bersama tim terpadu ke Pasar Muntok pada Rabu (31/5) pagi.
“Tidak ada temuan yang berarti, harga dan stok pangan sejak hari pertama bulan ramadhan hingga sekarang masih cukup stabil, “ungkap Elpiadi seizin Kapolres Babar AKBP Hendro Kusmayadi, S.IK disela sela kegiatan sidak di Pasar Muntok. Rabu (31/5) pagi.
Kegiatan sidak yang dilakukannnya bersama tim terpadu Satga Pangan Babar terdiri dari Sat Pol PP, Disperindag dan beberapa instansi lainnya salah satu mengecek harga stok pangan yang ada di Babar. Dimana seperti biasanya, menjelang ramadhan dan idul fitri sering kali terjadi kenaikan harga dan kelangkaan stok pangan.
“Tim hari ini langsung cek harga di pasaran/pedagang. Untuk harga ini kita mengacu pada satuan harga sembako yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan. Jika saja ditemukan ada kelebihan dari yang sudah tetapkan, tentunya kita akan amil langkah tegas dan mengacu pada Undang Undang Perdagang. Begitu pula, misalkan ditemukan penimbunan dan lain sebagainya tentu akan kita tindak, “tegas Elpiadi.
Dikatakannya, pemantauan langsung terkait ketersediaan dan kestabilan harga pangan di Babar. Jajaran kepolisian dalam hal ini Polres Babar setia harinya melakukan pemantauan langsung di enam wilayah kecamatan yang ada di Babar. Sedangkan, untuk pengecekan dan pemantauan seperti yang dilakukan oleh Tim Satgas Pangan hari ini Rabu (31/5) dilaksanakan secara berkala.
“Kalau kita (polisi,red) setiap hari kita pantau terus. Namun untuk giat seperi hari ini kita lakukan secara berkala, “tutur Elpiadi.
Selain itu, tim satgas pangan yang di pimpin oleh Kasat Reskrim Polres Babar AKP Elpiadi pada Rabu (31/5) di Pasar Muntok Babar juga mengambil beberapa sample makanan untuk dilakukan uji laboratorium. Barang barang yang diambil uji sample tersebut seperti cincau, ikan asin, tahu, terasi dan mie kuning. Hal ini untuk memastikan apakah makanan tersebut mengandung zat kimia yang membahayakan bagi tubuh manusi.
“Karena tidak ditemukan kejanggalan baik harga maupun stok barang, kita akan melakukan uji sample beberapa jenis makanan. Ini untuk memastikan makanan termasuk laik atau tidak untuk di konsumsi, “pungkas Elpiadi.