BANGKA BARAT – Debat Perdana yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangka Barat (Babar) pada Jum’at (25/10/2024) malam, yang mengusung tema Penguatan Fondasi Ekonomi-Sosial Daerah dalam Memajukan Bangka Barat Berdaya Saing dan Berkesinambungan, rupanya tersaji dengan sangat seru diluar dugaan. Para Kandidat Pasangan Calon menyampaikan program-programnya sebagaimana yang telah disampaikan serta di tulis di media dan ada beberapa momen yang terkesan kocak serta kandidat ada juga yang kurang mengerti terkait sanggahan dari para kompetitor.
Suasana debat terasa hidup, riuh dan semangat dari para pendukung ketiga paslon tersebut yang memberikan dukungan berupa yel-yel dan sorak sorai serta tepuk tangan untuk para kandidat ketika mereka (kandidat) selesai berbicara.
Debat yang dipandu oleh moderator Dr. Dwi Haryadi (Dosen Hukum) dan Dr. Fitri Ramdani Harahap (Dosen Sosiologi) dari Universitas Bangka Belitung (UBB) berlangsung dalam 6 (enam) sesi, dimana setiap sesi tersebut memakan waktu kurang lebih 180 (seratus delapan puluh) menit berjalan.
Dimulai dengan sesi pertama, para kandidat menyampaikan Visi Misinya lalu sesi kedua dan seterusnya lebih menekankan pendalaman terhadap tema debat yaitu Penguatan Fondasi Ekonomi-Sosial Daerah dalam Memajukan Bangka Barat Berdaya Saing dan Berkesinambungan.
Ketua KPU Bangka Barat Darjiono mengatakan, debat yang tersaji semoga membuka wawasan kita para pemilih untuk bisa menentukan pilihannya masing-masing.
“Tema debat pertama kita Penguatan Fondasi Ekonomi-Sosial Daerah dalam Memajukan Bangka Barat Berdaya Saing dan Berkesinambungan, sudah pasti para pasangan calon harus mengeluarkan ide-ide serta visi nantinya,” terang Darjiono kepada awak media.
“Semoga apa yang menjadi tema debat malam ini bisa membuka wawasan kita para pemilih untuk mengetahui cara pandang, visi dan misi, program kerja apa yang akan dikerjakan oleh masing-masing pasangan calon tersebut, sehingga akhirnya para pemilih bisa menentukan pilihannya masing-masing,” tambah Darjiono.
Menurut Darjiono, Debat juga bisa menjadi sebuah keharmonisan dalam berdemokrasi.
“Debat adalah sebuah keharmonisan dalam demokrasi, oleh karena itu kami berharap kepada setiap pasangan calon secara baik, santun, damai dan saling menghargai sudut pandang masing-masing para kandidat dalam menyelesaikan permasalahan daerah dan lainnya,” tutup Darjiono.