PILARRADIO.COM, Bangka Barat – Pemerintah Kabupaten Bangka Barat (Pemkab Babar) berupaya membantu pemasaran produk-produk UMKM, salah satunya berkolaborasi dengan Perusahaan Ritel Tingkat Nasional yaitu Alfamart dalam melaksanakan kegiatan Pelatihan Manajemen Ritel bagi pelaku UMKM di Bangka Barat, Kamis (19/9/2024).
Bupati Bangka Barat H. Sukirman mengatakan, persoalan pemasaran, pengemasan hingga produksi harus memiliki manajemen yang baik.
“Sehingga dapat bersaing dan perlu adanya pelatihan manajemen ritel bagi pelaku UMKM di Bangka Barat,” kata H. Sukirman di Gedung Serba Guna Kantor Camat Mentok, Kamis, (19/9/2024).
Menurut H. Sukirman, untuk masalah pemasaran Produk UMKM Bangka Barat sudah menjadi tantangan dari sejak lama.
“Artinya, pemerintah membantu produk mereka. Agar meningkat, pemasaran bergerak di jasa makanan kue olahan, cita rasa, tingkat higienis. Kemudian cara pemasaran, pencitraan (branding) produk dan pengemasan (packaging),” kata H. Sukirman kepada wartawan, usai membuka pelatihan manajemen ritel, ungkapnya.
H. Sukirman, melanjutkan, “Untuk cita rasa kue khas Mentok, tak perlu lagi diragukan. Tinggal permasalahan untuk siap di kirim keluar dan dapat bertahan lama, tanpa pengawet.” ujarnya.
“Harapan kita pelatihan dari Alfamart ini bagaimana jangkauanya dapat lebih luas, bagaimana mengemas, memasarkan keluar, karena yang punya Alfamart juga dulunya dimulai dari usaha kecil. Semoga dapat memberikan kontribusi ke daerah,” katanya.
Pemberi materi pelatihan manajemen ritel, Goverment Relation Regional Manager Alfamart yaitu Burhanuddin menyampaikan, terkait produk unggulan di Bangka Barat dapat di pasarkan melalui Alfamart.
“Istilahnya kita ingin bersinergi, terkait produk yang ada di Bangka Barat, agar bisa masuk ke Alfamart dengan ketentuan berlaku, produk apa yang bisa masuk. Wisatawan ke Bangka Barat juga tidak kesulitan mencari produk unggulan,” kata Burhanuddin.
Ia menambahkan, selain pemasaran yang dilakukannya, perlu juga diperhatikan mengenai kemampuan produksi suatu produk, harus selalu tersedia berdasarkan kebutuhan konsumen.
“Perhatikan juga produksinya, pemasaran di kita, kalau produksi kurang kuat juga repot. Hari ini ada besok tidak ada. Kalau bisa jangkauannya tidak hanya di Bangka Barat, bisa ke Pangkalpinang, sampai ke Belitung sampai ke Sumatera Selatan, yang penting itu ketika ada lonjakan permintaan dari konsumen yang otomatis produsen pun harus siap menjaga stabilitas produksinya tersebut dalam upaya mengakomodir peningkatan permintaan,” ujarnya.
“Di Bangka Barat ini, potensinya lumayan. Apalagi anak-anak sekarang banyak mencari kenyamanan dalam belanja, dari fasilitas dan kenyamanan tempat belanja serta kemudahan aksesnya, tak kalah penting dukungan dari pemerintahannya pun menyambut baik (welcome),” lanjutnya.