Muntok. Ratusan warga mengatasnamakan Forum Rembuk Kepala Desa (FRKD)kabupaten Bangka Barat mendatanggi PT Bumi PermaiLestar (BPL) dan Leadong Eest Indonesi (LWI), kedatangan warga menuntut kebun plasma kepada kedua perusahaan perkebunan tersebut, yang menurut mereka kedua perusahaan tersebut tidak mengindahkan Amanah UU No.39/2014 tentang kewajiban setiap perkebunan memberikan kebun plasma kepada masyarakat.
Adapun ada lima tuntutan FRKD kepada perusahaan sbb:
1. Kewajiban perusahaan PT.BPL dan PT LWI dalam melaksanakan amanah UU no.39/2014 tentang perkebunan mengenai kewajiban perusahaan memfasilitasi kebun plasma kepada masyarakat seluas lahan minimal 20%
2. Menuntut kepada pihak pemerintah daerah Bangka Barat agar membentuk tim pengukur ulang HGU dengan segera
3.Menuntut kepada pihak perusahaan agar memberikan dana pengelolaan dana CSR secara transparan dan berkelanjutan
4. Memperingatkan kepada pihak perusahaan agar tidak melakukan pencemaran lingkungan dari limbah hasil produksi
5. Menuntut agar pihak perusahaan memfasilitasi tenaga kerja lokal untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat desa sekitar wilayah HGU yang digunakan
Koordinator lapangan (Korlap) FRKD yang diketuai Susiadi dan sekretaris Muhamad Rifai dalam orasinya menilai perusahaan tidak mempunyai itikad yang baik, karena selama ini setiap kali dilakukan pertemuan selalu menemui jalan buntu.
“Kedua perusahaan baik PT BPL maupun PT LWI tidak ada sama sekali menunjukan itikad baik meskipun telah di lakukan beberapa kali negoisasi padahal, kedua perusahaan tersebut di temukan permasalahan besar seperi adanya lahan yang di duga oleh perusahaan melebihi luasan HGU kurang lebih 1.300 hektar. “Pihak perusahaa belum memperoleh Izin Usaha Perkebunan (IUP) dari pihak Bupati Bangka Barat dalam hal ini Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bangka Barat,”katanya.
Setelah membacakan beberapa butir tuntutan tersebut di depan Kantor Management PT BPL, massa yang berjumlah kurang kebih 500 orang bergeser ke PT LWI di desa Terentang. Setiba di lokasi massa menyegel beberapa fasilitas perusahaan seperti Pabri CPO dan beberapa tempat lain nya. Tak lama kemudian, massa kembali membubarkan diri.
Aksi unjuk rasa tersebut berjalan aman dan terkendali, tampak hadir pula Kapolres Bangka Barat AKBP Firman Andreanto yang memimpin langsung pengamanan unjuk rasa masyarakat 12 desa di PT BPL dan PT LWI. Selain itu, tampak hadir perwakilan dari Pemkab Babar Wakil Bupati Bangka Barat Markus