Muntok. Pemerintah Kabupaten Bangka Barat melakukan mediasi pasca kerusuhan Tempilang dengan Kades dan sejumlah Tokoh masyarakat Tempilang. Mediasi dilaksanakan di OR 1 Pemkab Bangka Barat, dihadiri oleh Sekda Drs H Yunan Helmi M.si, Kasat Intel Polres Bangka Barat AKP Herlinanto, Kasat Pol PP Sidhartha Gautama, Staff Ahli idwan, Plt Camat Syamsiar, Kades Air Lintang, Kades Tempilang dan beberapa tokoh masyarakat. Kamis (22-2-2018)
Buntut dari kerusuhan Tempilang beberapa bulan lalu menyebabkan enam orang warga Tempilang harus menjalani proses hukum, dan saat ini ditahan di Polda Kepulauan Bangka Belitung.
Kades Banteng Kota Jinawan mengatakan kehadirannya bersama tokoh masyarakat yang juga mewakili keluarga enam warga yang ditahan polda Bangka Belitung, meminta perhatian pemerintah daerah kabupaten Bangka Barat, atas kejadian yang menimpa enam warga diTempilang, dan meminta hukum yang seadil- adilnya terhadap ke enam warga Tempilang, mengingat warga yang buta hukum.
“Kami hadir disini, selain atas, menyampaikan keiinginan pihak keluarga meminta perhatian kepada Pemkab Bangka Barat terhadap enam warga Tempilang yang saat ini ditahan di polda Bangka Belitung. Kami ingin hukum yang seadil-adilnya buat warga tersebut, mengingat kejadian begitu cepat disulut emosi, dan warga kami juga buta akan hukum,”ucapnya
Sekda Bangka Barat Drs H Yunan Helmi mengatakan pemkab Bangka Barat akan mendukung warganya, tapi proses hukum harus dilewati dan ia yakin keenam warga akan diberlakukan secara baik di Polda Bangka Belitung.
“Pemerintah Bangka Barat mendukung keinginan warganya, namun proses hukum juga,harus dilewati, kami yakin ke 6 warga Tempilang diberlakukan secara baik di Polda Bangka Belitung. Setelah pertemuan kita akan menjenguk warga kita ke Polda,”ucap Yunan
