MUNTOK. Kabar kelangkaan Gas elpiji ukuran 3 kg di Parittiga, berbanding terbalik di Muntok. Gas yang di peruntukkan untuk rumah tangga tersebut pantauan Radio Pilar di tingkat pedagang dan pengecer di Muntok masih mudah di dapat untuk diperjualbelikan.
Kabar kelangkaan gas di Parittiga menjadi perhatian Dinas Perindustrian, perdagangan, Koperasi dan UKM untuk memonitoring kelangkaan tsb.
Kabid Perdagangan Disperindagkop UKM Miwani mengatakan,”Pihaknya akan memonitoring ke lapangan bila ada laporan, bila memang ditemukan kelangkaan kami akan sampaikan ke propinsi. Tugas kami di sini untuk perlindungan konsumen, bila ada keluhan dari masyarakat akan kami tindak lanjuti ,: ucap Miwani.
Miwani juga menjelaskan selain itu,perlindungan konsumen terkait dengan isi gas (apakah sudah memenuhi sesuai dg tertera di tabung) dan kondisi tabung gas harus baik, tidak karat, ini berkaitan keamanan konsumen, pengguna gas,” ujar Miwani
Miwani mengaku tidak mempunyai wewenang mengatur masalah terkait dengan harga, kouta gas, dan peruntukkan gas tersebut, itu wewenang PERTAMINA.
Namun gas di Muntok,masih aman, dan belum ada keluhan dari konsumen,” ucap Miwani
Apa yang di sampaikan Miwani bukanlah tidak beralasan, sewaktu Radio Pilar memantau di pedagang dan pengecer, stok gas ukuran 3 kg masih bebas di perjualbelikan.
Abdulrahman pedagang gas elpiji mengatakan stok masih ada, tergantung di Agen di pangkalan, bila agen ada, kami bisa jual,”ujarNya.
Demikian dengan Kasak pedagang lain di Kp Jawa Muntok juga membenarkan, ,’Ukuran gas 3 kg saya masih ada untuk di jual,”ucapNya.
Saat menyisir jalan sepanjang jalan Jenderal Sudirman Gas elpiji bertutup label masih utuh, masih ada di jual di setiap toko yang ada di ruas jalan.
Sumaryati pengurus Gas Elpiji di SPBU pal 3, menyampaikan SPBU menjual gas elpiji sesuai Harga Eceran Tertinggi Rp 16.800, mendapat 100 tabung, dan setiap 2 hari sekali dari PERTAMINA
Hal yang sama juga di utarakan oleh Yoyok Agen pangkalan gas elpiji di Kp jawa Muntok,,” Kalau stok di atur Pertamina juga dengan harga sesuai HET.
